Kamis, 29 Juli 2010

Sejarah Pura Besakih

Masyarakat dunia mengenal Bali dengan sebutan pulau “seribu Pura” hal ini tidak terlepas dari banyaknya bangunan suci ini di setiap jengkal tanah Bali, salah satunya adalah Pura yang sangat disucikan oleh umat Hindu yaitu pura Besakih. Pura Besakih ini terletak di desa Besakih, kecamatan Rendang, sebelah barat daya Gunung Agung sekitar 44 Km dari Amlapura dan 62 Km dari Denpasar. Menurut sejarahnya, pura ini dibangun di suatu desa suci yang disebut “Hulundang Basukih” yang kini dikenal dengan sebagai desa Besakih. Nama Besakih sendiri diambil dari kata “Basuki” atau dalam naskah kuno ditulis sebagai “basukir” atau “Basukih”, sedangkan kata Basuki sendiri diambil dari kata Sanskerta “wasuki” yang berarti “penyelamat”. Dalam mithologi Samudramanthana disebutkan bahwa Basuki adalah nama naga yang melingkari Gunung Mandara.

Sementara itu, sebuah cerita kuno menyebutkan bahwa pura Besakih dibangun oleh Rsi Markandya dan pengikutnya sekitar abad ke-11. Pada waktu itu, Rsi Markandya ingin pergi ke Gunung Agung untuk membangun tempat peristirahatan. Namun, proses pembangunannya tertunda karena banyak dari para pengikutnya yang meninggal dunia. Melihat hal itu, maka Rsi Markandya kemudian membuat sebuah tempat pemujaan terhadap Tuhan sebagai penyelamat . Tempat pemujaan itu kemudian disebut sebagai “sanggar Basuki”. Banyaknya peninggalan zaman megalitik seperti Menhir, tahta batu, dan struktur teras pyramid yang ditemukan di area pura Besakih menunjukkan bahwa tempat ini adalah tempat yang amat disucikan jauh sebelum adanya pengaruh agama Hindu masuk ke Bali. Kompleks pura Besakih terdiri dari satu pura pusat (pura penataran agung besakih) dan 18 pura pendamping (1 pura Basukian dan 17 pura lainnya). Di pura Basukian inilah tempat pertama kalinya Rsi Markandya menerima wahyu Tuhan, hal inilah yang kemudian menjadi cikal bakal agama Hindu Dharma di Bali. Pura Besakih merupakan pusat kegiatan dari seluruh pura yang ada di Bali, di antara semua pura-pura yang termasuk dalam kompleks pura Besakih, pura penataran agung adalah pura yang terbesar yang paling banyak memiliki bangunan palinggih, dan jenis upacara. Selain itu, Pura penataran Agung ini pun merupakan pusat dari semua pura yang ada di kompleks pura Besakih. Di tempat ini terdapat 3 padma sebagai simbol stana dari sifat Tuhan Tri Murti yaitu dewa Brahma (dewa pencipta), dewa Wisnu (dewa Pemelihara), dan dewa Siwa (dewa pelebur/ reinkarnasi).(gi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar